Kamis, 06 Mei 2010

Kisah Seekor Keldai Dan Pemiliknya

Ada seorang ayah yang sedang berjalan bersama anak lelakinya,bersama mereka turut serta pula seekor keledai ketika mereka melewati sekelompok orang terdengar oleh mereka ada yang berkata "Sungguh bodoh ayah itu mempunyai keledai tapi tidak di tunggangi"mendengar komentar itu,sang ayah lantas menyuruh anaknya untuk menaiki keledai tersebut,sedangkan sang ayah berjalaan di sampingnya.

mereka pun berjalan kembali,ketika tiba di tengah sekelompok orang mereka pun mendengar salah satu dari orang tersebut berkata"Anak tidak punya sopan santun,dia naik keledai sementara sang ayah berjalan"mendengar hal itu sang ayah meminta agar sang anak turun dari keledai,dan berkata pada anaknya "nak sekarang yang naik keledai ayah ya,kamu yang berjalan"

mereka pun lalu melanjutkan perjalanan, hingga tiba di tengah sekelompok orang dan mendengar komentar yang di ucapkan oleh salah satu dari orang tersebut" wah.... sungguh ayah tidak punya rasa kasihan dia menaiki keledai sementara sang anak di suruhnya berjalan".demi mendengar hal tersebut sang ayah turun, dan berunding dengan anaknya "ya sudah sekarang mari kita naiki saja keledai ini bersama -sama"

akhirnya mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dengan menaiki keledai tersebut bersama-sama,tentu saja keledai itu berjalan terseok-seok demi menahan beban yang demikian berat.

sampailah mereka di sebuah pasar,mereka terkejut karena menyaksikan orang-orang di sana menatap dengan rasa heran pada mereka,terdengar oleh mereka ada yang berbisik "sungguh ayah dan anak yang tidak punya rasa belas kasihan keledai sekecil itu dinaiki oleh dua orang!"terkejut oleh komentar seperti itu mereka lalu memutuskan untuk memikul si keledai dan "ha...ha...ha...keledai masih hidup...dan sehat kok di pikul?seperti kurang kerjaan".timpal orang yang lain.

ilustrasi di atas mengajarkan sesuatu,stop thinking about what other people said. Karena hal itu hanya akan membuat kita lelah, manusia memang social human,tapi kita tak akan bisa menyenangkan semua orang karena ada prinsip-prinsip yang harus dipegang.

bagaimana cara kita agar dapat menjadi social human sekaligus berprinsip?

Utamakanlah Hikmah dan Jagalah aura positif , mencari kesalahan orang lain memang mudah ,mencela sebuah sikap juga mudah,bergosip pasti asyik terutama bila mempunyai satu referensi yang sama,tapi kalau sehari-hari cuma memikirkan orang lain dan menyalahkan keadaan, boleh jadi nanti aura positif kita jadi hilang, tak semua orang suka dengan kita,dan tak perlu memaksakan semua orang untuk menyukai kita dan menuruti kehendak dan ambisi kita dan orang lain.

Gunakan teori the secret ,menggunakan pikiran positif untuk mengontrol respon alam terhadap keinginan kita. You are what you thought. Anda akan menjadi apapun yang anda inginkan.

Intropeksi diri ,saat saat kita mengalami hal yang sama dengan peristiwa di atas, inilah waktunya kita mengembangkan diri atas kritikan yang masuk. Tak perlu tergesa-gesa dalam mengambil sikap atas kritikan dan mengkritik atas sikap, pikirkan dahulu dengan matang sebelum mengkritik dan selepas dikritik. Ikhlas, merelakan sesuatu yang terasa berat,tulus itu adalah kerelaan hati karena faktor adanya rasa senang dan tidak ada beban,orang yang ikhlas tidak akan pernah berubah saat di puji,ataupun saat di caci hatinya tetap tenang,karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesame but Allah it does important for our life.


Mohd Zaim Irsyad Bin Zainal Abidin

Pengerusi Biro Informasi dan Hubungan Luar

Moderator Webblog dan Facebook

PKPMI-CA 09/10






Tidak ada komentar: