Alhamdulillah…..
Setakat ini kutipan dana untuk mangsa rohingnya yang berada
di Langsa Aceh dari ahli PKPMI-Ca adalah sebanyak Rp 2.050.000.00. Manakala
jumlah keseluruhannya telah mencecah sebanyak Rp 56.000.000.00. Pihak PKPMI-Ca
akan membawa semua wang sumbangan RP 56.000.000.00, pakaian dan barang-barang keperluan yang disumbang ke Langsa
pada malam ini 18 Mei 2015.
Pihak PKPMI-Ca masih membuka ruang menyumbang untuk sesi ke-2. Pihak kami amat mengharapkan
pertolongan serta mengalu-alukan bantuan dari orang ramai.
Sekirannya anda ingin memberikan sumbangan boleh menyalurkan
melalui akaun:
Maybank - 114302162897 atas nama Amir bin Ahmad Pohat (YDP
PKPMI-Ca)
*Sebarang pertanyaan boleh hubungi Ustazah Hamizah (+6287747110637). Jika anda telah melakukan
transaksi, boleh maklum kepada beliau.
tambahan :
1) rombongan untuk sesi pertama membawa barang-barang bantuan dan wang tunai sebanyak Rp 56juta.
2) Yang diketuai oleh YDP PKPMI-Ca, Ustaz Amit bin Ahmad Pohat
tambahan :
1) rombongan untuk sesi pertama membawa barang-barang bantuan dan wang tunai sebanyak Rp 56juta.
2) Yang diketuai oleh YDP PKPMI-Ca, Ustaz Amit bin Ahmad Pohat
Persedia sebelum ke Langsa
Antara barang sumbangan Ahli PKPMI-Ca yang di bawa ke langsa
Barang-barang tambahan
Antara pelajar yang mewakili PKPMI-Ca ke Langsa (doakan kami)
Disaat kita dalam keadaan terpuruk, pernahkah kita menerima
suatu pemberian dari orang lain? Bagaimana perasaan kita saat itu? Hati kita
mestinya akan berbinar-binar. Perasaan kita sangat senang dan kita sangat
berterimakasih atas kebaikan saudara kita. Namun, adakah kita bayangkan bahwa
suatu keadaan barangkali akan berbalik? Saudara kita pada saat tertentu sangat
membantu uluran tangan kita. Dia dalam kesulitan. Kita adalah orang yang
terdekat dengannya. Apalagi ikatan kita dengan saudara kita bukan sekedar
ikatan biologis, namun ikatan yang jauh lebih mulia, yaitu ikatan ideologis.
Kita adalah satu agama, sama-sama muslim. Al-Qur’an menegaskan hal ini dalam
surat al-Hujurat: 10, “Sesungguhnya sesama muslim itu bersaudara.”
Dalam sebuah kata hikmah disebutkan, “Saudaramu yang sesungguhnya adalah yang
ikut menangis bersamamu, bukan yang hanya ikut tertawa bersamamu.” Ya… teman
kita yang hakiki adalah yang senasib sepenanggungan dengan kita. Mengetahui dan
paham betul keadaan kita. Bahkan pada tingkat tertentu, dia akan memberikan
bantuan sekalipun tidak kita pinta. Atau mengutamakan kepentingan kita daripada
kepentingan dirinya sendiri. Subhaanallah. Sungguh mulianya persaudaraan
semacam ini.
Kita hendaknya senantiasa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita.
Dan itulah bukti keimanan kita. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda,
“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, dia tidak akan berbuat dzalim
kepadanya dan tidak akan menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa yang memenuhi
hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan barang siapa yang
meringankan penderitaan dari saudara muslimnya, maka Allah akan meringankan
penderitaan yang dia alami dari penderitaan-penderitaan di hari kiamat. Dan
barangsiapa yang menutup aib saudara muslimnya, maka Allah akan menutup aibnya
pada hari kiamat” (Muttafaq ‘Alaih)
Dalam hadis lain Rasulullah juga menggambarkan permisalan tentang betapa
agungnya persaudaraan sesama muslim. Dia tidak merasa tenang ketika saudaranya
dalam keadaan sakit. Dia pun tidak bisa tidur dengan pulas, sampai saudaranya
benar-benar bisa tidur pula dengan pulas. Dia akan rela begadang, demi menunggu
saudaranya. Dia merasa senasib. Rasulullah SAW bersabda, “Permisalan kaum
mukmin dalam kasih, sayang dan cinta mereka, ibarat satu tubuh. Yang jika salah
satu anggota tubuhnya mengeluh (sakit), maka semua anggota tubuh lainnya akan
terjaga tidak bisa tertidur pulas merasakan demam dan panas” (HR Muslim)
Ada sejumlah pertanyaan yang mencecar kita ketika melihat kenyataan bahwa saat
ini banyak diantara saudara kita yang mengalami ujian dan musibah. Apa yang
mestinya kita lakukan?
Pertama, kita hendaknya menyadari bahwa membantu saudara kita yang terkena
musibah adalah sebuah kewajiban. Maka, Rasulullah SAW sampai mengatakan,
“Tidaklah beriman diantara kalian sampai dia mencintai sesuatu pada saudaranya,
sebagaimana dia mencintainya untuk dirinya sendiri” (HR Muslim)
Kedua, ulurkanlah bantuan dan ajaklah teman-teman kita untuk memberikan bantuan
untuk saudara kita yang terkena musibah semaksimal mungkin. Bantuan kita untuk
saudara kita akan sangat berarti bagi mereka. Bantuan kita adalah bukti cinta
kita terhadap mereka. Karena, bantuan yang kita ulurkan hakikatnya adalah
investasi kita di sisi Allah. Allah menjamin akan membantu kita di saat kita
membutuhkan. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Allah akan membantu
seorang hamba, jika seorang hamba membantu saudaranya” (HR Muslim)
Ketiga, doakanlah agar mereka diberi kesabaran, dan diberikan ganti yang lebih
baik. Sebab, sabar adalah modal utama untuk bangkit. Dan dengan sabar pula
Allah akan memberikan ganti yang lebih baik yang tidak disangkan oleh manusia.
Allah berfirman dalam surat az-Zumar: 10, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlahyang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”
Keempat, ambillah pelajaran dari kejadian yang ada. Kejadian yang ada akan
sangat berarti bagi kita untuk lebih mempersiapkan diri menjadi pribadi muslim
yang matang. Yang meyakini bahwa semua atas takdir Allah. Semua milik Allah.
Dan semua akan kembali kepada Allah. Allah SWT berfirman dalam surat
at-Taghabun: 10, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali
dengan ijin Allah” Dan ketika musibah telah terjadi maka ucapkanlah sebagaimana
yang diajarkan Al-Qur’an dalam surat al-Baqarah: 156, “Yaitu orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun” Semoga Allah melindungi, memberkahi serta melanggengkan cinta
kasih diantara kita. Amin...
PRAY FOR ROHINGNYA
"PKPMI-Ca CARE"
" Memantapkan Intelektual, Memurnikan Fikrah Mahasiswa "