Selasa, 08 Desember 2009

“Membangun Kepribadian Mahasiswa/wi Rabbani”


Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam. Dan salawat serta salam kepada Rasulullah yang telah melebarkan ajaran Islam ke pelusok dunia. Semoga Eid' Adha 1430 H akan menyemarakkan hati dan jiwa kita, bagaimana pengorbanan dan keikhlasan yang telah dilakukan oleh Nabi Allah Ibrahim dan Nabi Allah Ismail dalam melaksanakan perintah Allah untuk melakukan ibadah Qurban.....

Ikhwah Wa Akhwat Fillah,

Sudah lama tidak mengeluarkan artikel pada blog PKPMI-CA ini. Sengaja saya timbulkan satu persoalan buat kita semua?.... DI MANA POSISI KITA SEBAGAI SEORANG MAHASISWA/WI ISLAM????????...... persoalan ini mungkin menjadi satu pertanyaan yang membingungkan sebab kita semua adalah wajah-wajah mahasiswa/wi yang belajar agama serta menjadi harapan kepada masyrakat.

Kadang-kadang terfikir juga dalam benak fikiran,,,, di saat kita melihat pelbagai cabaran yang mendatang baik cabaran luaran maupun cabaran dalaman, cabaran budaya maupun cabaran sosial, cabaran ilmu dan cabaran amal. Ini semua adalah kurniaan Allah untuk menguji sejauh mana ummatnya bersabar dalam menghadapi semua cabaran ini...

Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah,

Sengaja saya membawa satu tema pada kali ini yaitu ”Membangun Kepribadian Mahasiswa/Wi Rabbani”. Bagaimana kita ingin membangunkan figur mahasiswa yang rabbani.. Mahasiswa yang cepat merespon dan bertindak dalam menegakkan kebenaran serta bersemangat dalam dalam berjuang.

Marilah kita perhatikan maksud ayat ini :-

”Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya kami kalau demikian Telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". ( Surah al-Kahfi : 13 – 14)....

Ayat ini mengambarkan kepada kita potret kehidupan manusia yang mempertahankan keimanan dan aqidah ketika mereka berhadapan dengan situasi masyarakat jahiliah. Dalam ayat ini Allah mengisahkan para pemuda yang mempunyai kekuatan aqidah ketika menghadapi cabaran dalam kehidupan.

Ketika kita menbaca kisah Ashhabul Khafi yang dipotretkan oleh Allah dalam al-Quran, disana terdapat ibrah bagi mereka yang memahami. Bagaimana situasi mereka berhadapan dengan penguasa yang zalim, orang-orang munafiq, serta lingkungan masyarakat yang bathil.

Tetapi atas dasar keimanan yang kuat mereka dapat menghadapi semua situasi ini malah mereka telah dijadikan sebagai panduan oleh Allah. Di masa itu masyarakat masih lagi berada dalam ketakutan tetapi pemuda ini yang Allah telah campakkan dalam jiwa mereka satu kekuatan untuk memperjuangkan Islam.

Rupa-rupanya para sahabat-sahabiah sekalian, mereka mempunyai kekuatan yang tidak dapat ditandingi malah kekuatan mereka tersebut dijadikan sebagai pengajaran dan tauladan yang penting.

Warga PKPMI-CA yang dikasihi,,

Ayat di atas juga memberikan informasi kepada para aktivis dakwah khusus dan para mahasiswa-wi amnya tentang beberapa kriteria @ kepribadian dalam membangunkan mahasiswa yang rabbani.

1. Mereka mempunyai kekuatan keimanan kepada Allah (innahum fityatun aamanuu birabbihim).

2. Mereka mendapatkan petunjuk, hidayah dan rahmat dari Allah (wazidnaahum huda ).

3. Mereka mempunyai kekuatan dan keteguhan hati ketika berhadapan dengan ujian dan cabaran dari Allah (warabathnaa ’alaa quluubihim).

Dari keteguhan dan kesatuan hati, muncullah ketenangan, kebulatan tekad dan kebanggaan sebagai seorang muslim. Wajar rasanya kita mewujudkan kriteria ini dalam diri agar kita nanti dapat menjadi seorang mahasiswa yang faqih akan ilmu yang kita pelajari serta mempraktekkan kedalam bentuk amal.

Sepatutnya ilmu yang dipelajari akan membentengi diri dari terjerumus ke dalam perkara yang merosakkan jatidiri sebagai seorang mahasiswa. Bagaimana kita nak membangunkan konsep amr makruf nahi munkar bila mana kita sendiri yang melanggarnya.

Perbuatan kita menjadi pandangan kepada masyarakat, kalau yang baik boleh menjadi panduan tapi kalau yang buruk mungkin mendatangkan mudharat pada kita.

Ikhwah wa Akhawat Fillah,

Saya yakin dan percaya pada sahabat bahwa niat kita datang ke sini adalah untuk belajar dan mencari sebanyak mungkin ilmu yang boleh membimbing kita ke jalan yang di ridhai Allah.

Kami saff kepimpinan PKPMI-CA membuka ruang seluasnya pada semua warga PKPMI-CA untuk kita sama-sama memimpin persatuan ini kearah yang baik, propesional, intelektual dan progresif.

Sekali lagi saya menyeru kepada seluruh warga PKPMI-CA agar kita dapat menjadi mahasiswa rabbani serta pereratkan ukhuwwah islamiah agar terbina silaturrahmi yang utuh dikalangan kita..


“Kesatuan Memartabatkan Intelektual Ummah

Akhukum Fil Islam……

Mohamad Azzar Bin Ismail.

Yang DiPertua,

PKPMI-CA Sesi 2009/2010,

Fakultas Ushuluddin,

Jurusan Tafsir & Hadith (UTH),

Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Ar-Raniry, Darussalam, Aceh.

Tidak ada komentar: